Hermawan Sulistyo: PP Inkai Butuh Sosok yang Visioner

JAKARTA - Sejatinya, Pengurus Pusat Institute Karate-Do Indonesia (INKAI)) adalah perguruan karate tertua dan terbanyak di Indonesia. Sayang, dalam perjalanannya banyak oknum pengurus yang melenceng. Akibatnya, terjadi degradasi, baik di bidang prestasi maupun moral.

Pernyataan tegas itu disampaikan Prof Hermawan Sulistyo, sosok senior yang sudah puluhan tahun malang-melintang di dunia karate, termasuk di kepengurusan INKAI. “Per Desember 2022, saya mundur dari kepengurusan INKAI. Mundur bukan berarti apatis, tetapi mundur untuk maju menjebol dan membangun tatanan baru di tubuh organisasi INKAI pusat, ” ujar Kikiek (panggilannya) di kantornya, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Baca juga: Amsakar Ajak Lintas Stakeholder Daerah Sinergi Majukan Olahraga di Batam

Pernyataan tegas itu disampaikan Prof Hermawan Sulistyo, sosok senior yang sudah puluhan tahun malang-melintang di dunia karate, termasuk di kepengurusan INKAI.

“Per Desember 2022, saya mundur dari kepengurusan INKAI. Mundur bukan berarti apatis, tetapi mundur untuk maju menjebol dan membangun tatanan baru di tubuh organisasi INKAI pusat, ” ujar Kikiek (panggilannya) di kantornya, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Baca juga: Hari Olahraga Nasional, Rudi : Tanamkan Jiwa Suportif

Laiknya “king maker”, dia menemukan sosok “jago” yang dinilai pantas menduduki kursi tertinggi di Pengurus Pusat INKAI. Sosok itulah yang sekarang dia dukung.

“Saya akan fight hingga dia terpilih sebagai Ketua Umum PP INKAI dalam MKB mendatang. Setelah itu, saya fokus mengurus dojo saya. Dojo Renzo, ” ujar doktor lulusan Arizona State University, Amerika Serikat, itu.

Baca juga: Panglima TNI: TNI-Polri dan ASN Netral, Pemilu 2024 Akan Berjalan Lancar

Sosok yang dimaksud Prof Kikiek adalah Mayor Jenderal TNI Herianto Syahputra, S.I.P., M.Si. Sebagai perwira tinggi TNI-AD, dia menjabat Koordinator Staf Ahli Panglima TNI. Sedangkan, di INKAI, Heri adalah Ketua Pengprov Inkai DKI Jakarta 2019-2023.

Baca juga: Kebahagiaan Anak-anak Papua, Bermain Bola di Depan Pos Satgas Mobile Yonif 411 Kostrad

Sebagai Pendukung

Prof Kikiek tampil di barisan paling depan sebagai pendukung Mayjen Herianto memuncaki kepengurusan INKAI.

Baca juga: Hari Ketiga Liga Santri PSSI Piala Kasad 2022  Dua Tim Jatim Menang Telak

“Visinya sangat bagus. ‘INKAI Prestasi Mendunia, Baik Prestasi Olahraga Maupun Prestasi Moral’, ” tegas Kikiek.

Problem utama INKAI saat itu memang dua hal itu. Tidak ada prestasi yang mendunia dan moral yang buruk.

“Sejak MKB tahun 2017, sudah menjalankan praktik kotor untuk meraih dukungan. Dalam perjalanan, juga banyak melanggar norma-norma karate. Ada banyak. Satu saja saya sebut sebagai contoh. Sejak tahun 2015 PP INKAI tidak pernah ada laporan pertanggungjawaban keuangan yang jelas, ” tambahnya.

Sampai pada tahap tertentu, Kikiek masih berharap ada perubahan dan bertahan. Akan tetapi, ketika pengurus pusat INKAI mulai menginjak-injak aturan dan etika, nalar sehatnya berontak. Ditambah, praktek-praktek intimidatif terhadap atlet karateka. “Begitu mereka mulai menginjak anak-anak (karateka), naik darah saya!” tandas Prof Hermawan Sulistyo.

“Sejak tahun 2015 PP INKAI tidak pernah ada laporan pertanggungjawaban keuangan yang jelas, ” tegasnya. Foto: NM.

Baca juga: Kasad Lepas Ribuan Pelari Infantry Day Run 10K